Desember mulai datang, bagi penganut agama kristen dan katolik bisa jadi bulan Desember adalah bulan yang dinantikan. Karena Natal yang meriah bisa dinikmati baik di gereja maupun di rumah. Bicara tentang Natal, kita tidak akan lepas dari pohon satu ini, ya Pohon Natal, yang umumnya adalah pohon cemara.
Pohon cemara untuk natal ada yang asli pohon cemara dan ada yang imitasi, dan yang terakhir ini sepertinya paling banyak digunakan di rumah. Kalau kita bicara pelestarian lingkungan, mana yang terbaik menggunakan pohon cemara asli atau imitasi? Mungkin bagi orang awam tidak jadi masalah pilih yang mana, yang penting bisa dibeli. Tetapi bagi kita yang peduli lingkungan, sebaiknya kita pertimbangkan masak-masak, tanpa merusak kemeriahan waktu Natal.
Saya awalnya berpikir, imitasi lebih bagus karena kita mengurangi penebangan pohon-pohon cemara. Ternyata pikiran saya salah. Bagi negara maju yang penduduknya mayoritas kristen/katolik, pohon cemara untuk natal udah jadi bisnis tahunan yang menjanjikan. Di Inggris malah sudah ada asosiasi petani pohon natal (British Christmas Tree Growers Association) yang menjamin produksi pohon Natalnya sangat ramah lingkungan dengan menggunakan bibit dari sumber yang berkelanjutan, ditaman secara organik. Jadi tidak perlu menebang pohon lagi, karena memang pohon dibudidayakan untuk dipakai untuk natal.
Bandingkan dengan pohon Natal imitasi yang biasanya dari bahan plastik yang tidak bisa didaur ulang lagi. Umumnya produk ini berasal dari China, bayangkan saja berapa emisi yang digunakan untuk memproduksi sampai pengapalan ke seluruh dunia. Jadi walaupun pohon plastik bisa digunakan berkali-kali, tetap saja jika rusak maka bahan plastiknya susah didaur ulang. Sedangkan pohon natal asli jika tidak digunakan lagi ternyata bisa didaur ulang lagi menjadi semacam mulsa, yang nantinya bisa digunakan untuk berkebun, taman bermain yang aman, dan jalan/trotoar.
Semoga dengan usaha kecil ini, kita bisa mengamankan lingkungan dari kerusakan karena kita sendiri. Selamat liburan dan natal!
Pohon cemara untuk natal ada yang asli pohon cemara dan ada yang imitasi, dan yang terakhir ini sepertinya paling banyak digunakan di rumah. Kalau kita bicara pelestarian lingkungan, mana yang terbaik menggunakan pohon cemara asli atau imitasi? Mungkin bagi orang awam tidak jadi masalah pilih yang mana, yang penting bisa dibeli. Tetapi bagi kita yang peduli lingkungan, sebaiknya kita pertimbangkan masak-masak, tanpa merusak kemeriahan waktu Natal.
Saya awalnya berpikir, imitasi lebih bagus karena kita mengurangi penebangan pohon-pohon cemara. Ternyata pikiran saya salah. Bagi negara maju yang penduduknya mayoritas kristen/katolik, pohon cemara untuk natal udah jadi bisnis tahunan yang menjanjikan. Di Inggris malah sudah ada asosiasi petani pohon natal (British Christmas Tree Growers Association) yang menjamin produksi pohon Natalnya sangat ramah lingkungan dengan menggunakan bibit dari sumber yang berkelanjutan, ditaman secara organik. Jadi tidak perlu menebang pohon lagi, karena memang pohon dibudidayakan untuk dipakai untuk natal.
Bandingkan dengan pohon Natal imitasi yang biasanya dari bahan plastik yang tidak bisa didaur ulang lagi. Umumnya produk ini berasal dari China, bayangkan saja berapa emisi yang digunakan untuk memproduksi sampai pengapalan ke seluruh dunia. Jadi walaupun pohon plastik bisa digunakan berkali-kali, tetap saja jika rusak maka bahan plastiknya susah didaur ulang. Sedangkan pohon natal asli jika tidak digunakan lagi ternyata bisa didaur ulang lagi menjadi semacam mulsa, yang nantinya bisa digunakan untuk berkebun, taman bermain yang aman, dan jalan/trotoar.
Semoga dengan usaha kecil ini, kita bisa mengamankan lingkungan dari kerusakan karena kita sendiri. Selamat liburan dan natal!
Komentar
Posting Komentar